Iddah adalah masa tunggu
atau masa berkabung bagi wanita yang ditalak, khulu' atau ditinggal
mati suaminya. Dalam masa iddah ini, seorang wanita diharamkan untuk
dilamar, berhias dan keluar rumah bila tidak udzur. sebagaimana hadits
Ummi Athiyah :
كنا ننهي أن نحد علي ميت
فوق ثلاث إلا علي زوج أربعة أشهر وعشرا ولانكتحل ولانتكيب ولا نلبس ثوبا
مصبوغا إلا ثوب عصب وقج رخص لنا عند الطهر إذا اغتسلت إحدانا من محيضها في
نبذة من كسب أظفر
Masa iddah, dibagi tiga :
- iddah suci, bila seorang wanita ditalak pada masa suci, maka otomatis dihitung satu, haid, kemudian suci dihitung dua, haid, kemudian suci dihitung tiga. Pada saat wanita mengalami haid seusai suci yang ketiga, saat itu sang wanita telah lepas masa iddahnya.
- iddah bulan, bila seorang wanita ditinggal mati suaminya, dia harus menjalani iddah selama empat bulan sepuluh hari, pada saat masa iddah ini bila dia dilamar orang maka hukumnya haram. bagi seorang wanita yang sudah tidak haid lagi maka iddahnya dihitung 3 bulan.
- iddah melahirnya, bagi seorang wanita yang ditalak atau ditinggal mati oleh suami dalam keadaan hamil, maka iddahnya adalah melahirkan.
Guru besar anatomi medis
di Pusat Nasional Mesir dan konsultan medis, Dr. Abdul Basith As-Sayyid
menegaskan bahwa pakar Robert Gelhem, pemimpin yahudi di Albert
Einstain College dan pakar genetika ini mendeklarasikan dirinya masuk
Islam ketika ia mengetahui hakikat empiris ilmiah dan kemukjizatan
Al-Quran tentang penyebab penentuan iddah (masa tunggu) perempuan yang
dicerai suaminya dengan masa 3 bulan. Ia menambahkan, pakar Guilhem ini
yakin dengan bukti-bukti ilmiah. Bukti-bukti itu menyimpulkan bahwa
hubungan persetubuan suami istri akan menyebabkan laki-laki meninggalkan
sidik (rekam jejak) khususnya pada perempuan.
Jika pasangan ini setiap
bulannya tidak melakukan persetubuhan maka sidik itu akan
perlahan-lahan hilang antara 25-30 persen. Setelah tiga bulan berlalu,
maka sidik itu akan hilang secara keseluruhan. Sehingga perempuan yang
dicerai akan siap menerima sidik laki-laki lainnya. Bukti empiris ini
mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian
lain di sebuah perkampungan Afrika Muslim di Amerika.
Dalam penelitiannya ia
menemukan bahwa setiap wanita di sana hanya mengandung dari jejak sidik
pasangan mereka saja. Sementara penelitian ilmiah di sebuah perkampungan
lain di Amerika membuktikan bahwa wanitanya yang hamil memiliki jejak
sidik beberapa laki-laki dua hingga tiga. Artinya, wanita-wanita non
Muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahan yang sah. Yang
mengagetkan sang pakar ini adalah ketika dia melakukan penelitian
ilmiah terhadap istrinya sendiri. Sebab ia menemukan istrinya memiliki
tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari
penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.
Setelah
penelitian-penelitian yang dilakukan ini akhirnya meyakinkan sang pakar
Guilhem ini memeluk Islam. Ia meyakini bahwa hanya Islamlah yang menjaga
martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan social. Ia yakin
bahwa wanita Muslimah adalah wanita paling bersih di muka bumi ini
dikutip dari spiritislam.net
0 komentar:
Posting Komentar